SEJARAH INDONESIA SMA/MA Kelas X Semester I BAB IPenilaian Harian Manusia dan Sejarah Penilaian Harian A. Pilihlah jawaban yang tepat! 1. Perhatikan beberapa pernyataan berikut! 1. Peristiwa masa lalu yang terjadi kembali. 2. Rekonstruksi peristiwa masa lalu. 3. Peristiwa yang terjadi pada masa lalu. 4. Kisah tentang masa lalu. 5. Urutan waktu peristiwa masa lalu. Deskripsi umum mengenai pengertian sejarah ditunjukkan oleh angka . . . . a. 1, 2, dan 3 b. 1, 3, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 2, 4, dan 5 e. 3, 4, dan 5 2. Sejarah memiliki dua pengertian yaitu subjektif dan objektif. Dalam pengertian objektif, sejarah mengacu pada . . . . a. Pengisahan kembali peristiwa masa lampau dalam bentuk cerita b. Pengisahan kembali peristiwa masa lampau dalam bentuk opini c. Peristiwa yang benar-benar terjadi berdasarkan bukti-bukti d. Peristiwa masa lampau yang direkonstruksi berdasarkan mitos e. Rekonstruksi sejarah berdasarkan penuturan lisan 3. Perhatikan beberapa peristiwa berikut! 1. Aktivitas belajar kelompok bersama teman sekelas. 2. Acara kelulusan SMP. 3. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. 4. Pengumuman penerimaan mahasiswa baru di universitas ternama 5. Kunjungan menteri pendidikan di sekolah dalam rangka peringatan hari Pendidikan Nasional Contoh peristiwa sejarah ditunjukkan oleh angka . . . . a. 1, 2, dan 3 b. 1, 3, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 2, 4, dan 5 e. 3, 4, dan 5 4. Perhatikan wacana berikut! Dalam peristiwa Rengasdengklok, para pemuda memaksa Soekarno-Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan. Meskipun mendapat desakan dari pemuda, Soekarno-Hatta tetap bersikukuh tidak memenuhi permintaan para pemuda. Kedua tokoh nasional tersebut menunggu hingga waktu yang tepat untuk melaksanakan proklamasi kemerdekaan. Berdasarkan konsep sejarah, kedudukan Soekarno dan Mohammad Hatta pada wacana di atas dikategorikan sebagai . . . . a. Pahlawan bangsa b. Saksi sejarah c. Pelaku sejarah d. Tokoh nasional e. Penulis sejarah 5. Sejarah terdiri atas tiga aspek penting. Ketiga aspek tersebut ditunjukkan oleh pilihan . . . . a. Ruang Waktu peristiwa b. Waktu peristiwa rekonstruksi c. Masa lalu waktu manusia d. Masa lalu masa kini masa depan e. Ruang waktu manusia 6. Salah satu jenis sejarah yang membatasi kajian pada ruang tertentu adalah rural history. Salah satu aspek yang menyangkut kajian rural history adalah . . . . a. Politik pergerakan b. Pertumbuhan pers c. Ekonomi pertanian d. Dampak globalisasi e. Gaya hidup masyarakat 7. Konsep ruang dalam sejarah berkaitan dengan aspek geografis atau tempat terjadinya peristiwa. Manfaat keberadaan unsur ruang dalam sejarah adalah . . . . a. Mempermudah pemahaman tentang suatu peristiwa sejarah b. Menempatkan manusia sebagai objek dalam kajian sejarah c. Mempermudah sejarawan menentukan lokasi peristiwa sejarah d. Mengidentifikasi setiap tokoh sesuai perannya dalam peristiwa sejarah e. Menemukan fakta tersembunyi yang tidak dapat diungkap melalui sumber sejarah 8. Unsur waktu memiliki kedudukan penting dalam kajian sejarah. Selain sebagai penjelas informasi, unsur waktu dalam kajian sejarah berfungsi sebagai . . . . a. Pembatas setiap periode kehidupan b. Penjelas ciri suatu periode kehidupan c. Penentu sebab akibat suatu peristiwa d. Pembeda karakteristik setiap peristiwa c. Penanda peristiwa sejarah bersifat unik 9. Perkembangan merupakan salah satu aspek dalam konsep waktu. Manfaat memahami konsep perkembangan adalah . . . . a. Mempelajari kesalahan pada masa lalu b. Memandang kehidupan sebagai proses c. Menilai suatu peristiwa sebagai peristiwa unik d. Mengaitkan peristiwa masa kini dengan masa depan e. Meramal kehidupan masa depan dengan berpijak pada masa lalu 10. Perhatikan fenomena berikut! Saat ini manusia semakin mudah men jalani aktivitasnya berbekal kecanggihan gawai. Dengan gawai yang tersambung jaringan internet, manusia dapat berkomunikasi dan berbagi informasi. Kecanggihan gawai saat ini tentu berbeda dengan gawai pada beberapa waktu lalu yang hanya dapat digunakan untuk mengirim pesan pendek dan menelepon. Fenomena tersebut dapat menganalogikan salah satu unsur dalam konsep waktu. Unsur yang dimaksud adalah . . . . a. Perubahan b. Pengulangan c. Keberlanjutan d. Perkembangan e. Kesinambungan 11. Perhatikan gaya berpakaian masyarakat pada masa kolonial pada kedua gambar berikut! Dari kedua gambar di atas dapat disimpulkan bahwa . . . . a. Gaya berpakaian Barat lebih menunjukkan sisi modernitas b. Budaya asing dapat mengubah kebiasaan suatu masyarakat c. Gaya busana Barat telah menjadi identitas nasional Indonesia d. Pengaruh budaya lokal sangat kental dalam gaya berpakaian e. Masyarakat model pakaian tradisional mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu 12. Perhatikan beberapa pernyataan berikut! 1. Masyarakat Gowa mengikuti upacara adat accera' kalompoang 2. Saat ini masyarakat Indonesia belum bisa lepas dari perilaku korupsi. 3. Masyarakat Yogyakarta dan Surakarta menjalankan tradisi sekaten. 4. Kota Jakarta saat ini dipenuhi gedung pencakar langit 5. Pada masa Orde Baru pemerintah membuka kesempatan seluas-luasnya bagi modal asing. Pernyataan yang menunjukkan aspek ke sinambungan ditunjukkan oleh angka . . . . a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 2, 3, dan 5 e. 3, 4, dan 5 13. Perhatikan wacana berikut! Kenduri merupakan sebuah tradisi yang sudah berjalan sejak lama. Pada intinya kenduri merupakan mekanisme sosial untuk merawat dan menjaga kebersamaan sehingga cita-cita yang telah direncanakan dapat diteguhkan kembali. Menurut antropoleg, kenduri merupakan tradisi yang mulai muncul pada periode Hindu-Buddha. Pada saat agama Islam masuk di Indonesia tradisi kenduri diberi sentuhan islami oleh para wali yang ditandai adanya doa-doa Islam dalam ritualnya Hingga kini tradisi kenduri masih hidup dan dianut masyarakat Indonesia dalam beragam nama dan model. Berdasarkan wacana tersebut, dapat disimpulkan dalam tradisi kenduri terdapat unsur . . . . a. Perkembangan b. Kesinambungan c. Pengulangan d. Perubahan e. Pergeseran 14. Sejarah dapat berulang pada pola yang sama, tetapi dalam waktu berbeda. Pengertian tersebut dapat dicontohkan dalam peristiwa . . . . a. Pertempuran Lima Hari di Semarang dan pertempuran 10 November di Surabaya b. Pemberlakuan sistem Demokrasi Liberal Demokrasi Terpimpin c. Pengangkatan Presiden Soekarno da Presiden Habibie d. Proklamasi kemerdekaan dan Dekret Presiden 5 Juli 1959 e. Jatuhnya Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto 15. Kehidupan manusia selalu diwarnai perubahan dan keberlanjutan karena . . . . a. Kehidupan manusia bersifat dinamis b. Manusia tidak belajar dari pengalaman c. Kehidupan manusia dipengaruhi faktor alam d. Manusia tidak dapat memprediksi masa depan e. Manusia selalu ingin meningkatkan ke hidupannya 16. Konsep kronologis dalam sejarah diperlukan karena peristiwa sejarah terdiri atas berbagai jenis dan bentuk peristiwa. Penyusunan peristiwa sejarah tanpa konsep kronologis dapat menyebabkan . . . . a. Pembaca tidak menemukan nilai-nilai positif tokoh sejarah b. Peristiwa pada suatu masa akan masuk ke masa lain c. Pembaca akan terjebak pada imajinasi sejarawan d. Sejarawan kesulitan menemukan fakta-fakta sejarah e. Peristiwa sejarah ditulis berdasarkan subjektivitas 17. Konsep diakronik sangat berguna dalam pe nerapan cara berpikir sejarah. Salah satu bentuk penerapan konsep diakronik adalah . . . . a. Menempatkan manusia sebagai aktor utama b. Melihat peristiwa dalam hubungan sebab akibat c. Menjadikan ruang sebagai pusat aktivitas manusia d. Menempatkan peristiwa sebagai fenomena yang berdiri tunggal e. Melihat peristiwa sebagai perkembang peristiwa sebelumnya 18. Sejarah dapat bersifat sinkronik apabila me gunakan pendekatan terhadap ilmu-ilmu. Pendekatan ilmu-ilmu sosial dalam sejarah dilakukan untuk . . . . a. Menghindari unsur subjektivitas b. Menjelaskan peristiwa secara runtut c. Mengembangkan daya imajinasi sastra d. Mengkaji peristiwa dari berbagai aspek e. Membuat kajian sejarah menjadi menarik 19. Perhatikan ilustrasi berikut! Sejarawan X dan Y sedang melakukan penelitian sejarah sosial-ekonomi. Dalam penelitiannya, sejarawan X menggunakan beberapa teori dari ilmu sosial sebagai bahan analisis. Sementara itu, sejarawan Y berpegang teguh pada fakta-fakta sejarah tanpa menggunakan ilmu bantu lain. Berdasarkan ilustrasi tersebut, keunggulan hasil penelitian sejarawan X dibandingkan sejarawan Y adalah . . . . a. Menghasilkan analisis yang mencakup beberapa aspek b. Menyuguhkan tulisan sejarah secara objektif dan mendalam c. Memudahkan pembaca mengurutkan peristiwa secara kronologis d. Menonjolkan hubungan sebab akibat atau kausalitas dari setiap peristiwa e. Memudahkan pembaca merekonstruksi peristiwa sejarah berdasarkan urutan waktu 20. Pendekatan multidimensional membawa dampak signifikan dalam penelitian sejarah. Ciri tulisan sejarah yang dihasilkan melalui pendekatan multidimensional adalah . . . . a. Mengutamakan penjelasan fakta berdasarkan sumber b. Menempatkan peristiwa sejarah dari perspektif politik c. Menampilkan berbagai aspek kehidupan manusia d. Membahas peristiwa-peristiwa yang ber dampak besar e. Menonjolkan ketokohan seseorang dalam suatu peristiwa 21. Kausalitas merupakan konsep yang sangat penting dalam memahami peristiwa sejarah. Hubungan kausalitas dalam peristiwa sejarah dapat ditemukan dengan cara . . . . a. Mencocokkan urutan waktu kejadian setiap peristiwa b. Melihat berbagai aspek yang mendukung peristiwa c. Mencari hubungan antara satu tokoh dan tokoh lainnya d. Menelusuri latar belakang peristiwa yang mendahuluinya e. Menempatkan peristiwa sejarah dalam konteks periodisasi 22. Menurut Suhartono, sebuah peristiwa sejarah dapat ditelusuri dengan penjelasan multikausal. Penjelasan multikausal dapat mengungkapkan . . . . a. Suatu peristiwa tidak berdampak pada peristiwa lainnya b. Suatu peristiwa disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks memengaruhi suatu peristiwa d. Suatu peristiwa hanya disebabkan oleh satu sebab e. Suatu peristiwa menghasilkan banyak akibat 23. Perhatikan periodisasi berikut! Periodisasi di atas disusun oleh sejarawan berdasarkan . . . . a. Karakteristik suatu kurun waktu b. Seminar di kalangan sejarawan c. Peristiwa yang mendahuluinya d. Hasil kajian para sejarawan e. Perkiraan para sejarawan 24. Periodisasi merupakan komponen penting dalam sebuah tulisan sejarah. Penyusunan periodisasi ditujukan untuk . . . . a. Membantu kajian sejarah yang mencakup waktu panjang b. Meringkas kajian sejarah dalam waktu yang panjang c. Menunjukkan peristiwa sejarah saling terkait d. Mempermudah pemahaman atas suatu zaman e. Memudahkan kajian sejarah kontemporer 25. Perhatikan peristiwa-peristiwa berikut! 1. Nilai rupiah menembus Rp 1700000 per dolar AS. 2. Gedung DPR/MPR dikepung ribuan demonstran yang menuntut reformasi. 3. Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden Republik Indonesia untuk ketujuh kali. 4. Aksi demonstrasi mahasiswa Trisakti berakhir dengan meninggalnya empat mahasiswa. 5. Soeharto mengumumkan pengunduran diri sebagai presiden. Urutan peristiwa reformasi tahun 1998 secara kronologis adalah . . . . a. 1, 2, 3, 5, dan 4 b. 1, 3, 4, 2, dan 5 c. 2, 3, 1, 4, dan 5 d. 2, 4, 3, 1, dan 5 e. 3, 2. 1, 5, dan 4 B. Kerjakan soal-soal berikut! 1. Manusia berkedudukan sebagai objek dan subjek dalam sejarah. Bagaimana kedudukan manusia sebagai subjek sejarah? Manusia sebagai subjek sejarah, karena kisah sejarah tersebut ditulis oleh manusia 2. Kesadaran waktu memberikan manfaat bagi manusia. Deskripsikan manfaat kesadaran waktu dalam kehidupan sehari-hari! Jawabankesadaran waktu dapat memberikan manfaat bagi kita untuk bisa lebih menghargai waktu & disiplin waktu Penjelasan karena dalam menghargai waktu kita bisa belajar untuk selalu selalu disiplin Dan tanggung jawab akan waktu 3. Fenomena korupsi pada masa kini dianggap sebagai warisan budaya masyarakat feodal. Jelaskan maksud pernyataan tersebut! Karena pada masa kini korupsi sudah sering dilakukan oleh orang banyak dan bukan hanya pejabat saja melainkan masyarakat biasa juga sering melakukannya pada kegiatan sehari hari, oleh karena itu kegiatan korupsi akan menjadi kebiasaan dan diikuti oleh generasi baru 4. Anakronisme merupakan kesalahan yang harus dihindari dalam berpikir sejarah. Apa dampak anakronisme dalam sejarah? Dampak anakronisme dalam sejarah adalah kesalahan dalam penempatan peristiwa sejarah dalam penyusunan periode, dan kesalahan urutan peristiwa dalam penyusunan kronologi. 5. Konsep diakronik dan sinkronik sangat diperlukan dalam penulisan sejarah. Mengapa? Jelaskan pendapat Anda! Karena dalam penulisan sejarah diperlukan keduanya, seperti pengertiannya sendiri, diakronik artinya memanjang dalam waktu menyempit dalam ruang dan sinkronik yaitu menyempit dalam waktu dan meluas dalam ruang, jika dalam penulisan sejarah tidak terdapat keduanya maka akan menjadi rancu dan tidak kronologis. Kami mohon maaf bila ada kesalahan jawaban maupun pertanyaan.. Berilah komentar kesalahan apa yang ada dan kami akan merevisinya. terima kasih
MENGENALSTATISTIKA | DuniaKuMu from 2), dan 4) c. Biaya peluang yang dikeluarkan oleh adit adalah biaya terbesar yang dikorbankannya untuk bekerja sebagai pedagang bakso yaitu sebesar rp1.000.000 51. 10/11/2021 · aug 09, 2019 · biaya peluang (opportunity cost) ditunjukkan oleh angka. Elastisitas biaya peluang opportunity cost Jakarta - Munculnya bahan bacaan tentang kerajaan Sriwijaya atau kerajaan lainnya yang sering kita lihat merupakan hasil dari sebuah penelitian sejarah. Apa sebenarnya penelitian sejarah itu? Lantas bagaimana langkah-langkah melakukan sebuah penelitian sejarah?Penelitian sejarah merupakan sebuah metode sejarah yang memuat suatu sistem dari cara-cara yang benar untuk memperoleh kebenaran sejarah. Setiap peneliti sejarah tentunya memerlukan metode penelitian sejarah untuk bisa membuat sebuah eksperimen yang tersusun dan Guide to historical method karya Gilbert J. Garraghan 1957 pengertian penelitian sejarah adalah kumpulan yang sistematis, terdiri dari beberapa prinsip dan beberapa aturan yang ditujukan untuk mengumpulkan bahan-bahan sumber sejarah secara efektif serta mempermudah menilai dan menguji sumber-sumber secara kritis dan menyajikan hasil dalam bentuk tertulis dari hasil-hasil yang menjalankan sebuah penelitian sejarah, tentunya seorang sejarawan tidak bisa sembarangan menentukan sumber atau memetakan hasil atau langkah-langkah penelitian sejarahPemilihan TopikSama seperti penelitian pada umumnya, langkah pertama yang harus dilakukan seorang sejarawan dalam melakukan penelitian sejarah adalah menentukan judul dan topik yang akan yang harus dimiliki peneliti dalam memilih topik adalah kedekatan emosional dan kedekatan intelektual. Kedekatan emosional berarti topik yang dipilih harus disenangi. Sementara kedekatan intelektual, peneliti harus menguasai topik yang itu dalam pemilihan topik harus diperhatikan juga sumber atau bahan penelitian. Kelayakan topik penelitian sejarah dapat dilihat dari ketersediaan sumber dan bahan penelitian diharapkan dapat memberikan informasi atau teori baru. Untuk mengarahkan topik penelitian pada sumber, penelitian sejarah harus mencakup 5W+1H What, Where, When, Why, Who, dan How.Mencari Bukti/Bahan SumberLangkah kedua dari penelitian sejarah adalah mencari bukti-bukti atau bahan-bahan sumber yang dibutuhkan ke depannya. Bukti atau bahan sejarah ini biasanya bersifat heuristik atau memiliki hubungan dengan penemuan yang bisa dilakukan dalam langkah penelitian sejarah ini adalah mencatat bahan-bahan sumber yang bisa didapat dari studi pustaka atau dokumen dan Menguji Bahan Sumber VerifikasiDalam menilai tingkai otensitas sebuah bahan sumber, maka bisa dilakukan pengujian dengan mendatangkan kritik luar external critism atau kritik dalam internal critism.Kritik ini digunakan untuk menunjukkan kebenaran, kesejatian maupun kesahihan bahan-bahan sumber yang akan digunakan oleh sejarawan dan KomunikasiSetelah menilai dan menguji bahan-bahan sumber, hasil analisis sejarawan biasanya dituangkan atau dikonstruksi ke dalam sebuah tulisan. Dalam menuliskan hasil penelitian sejarah, bahasa yang digunakan harus lugas, sederhana, dan konstruksi dari sebuah penelitian sejarah disebut historiografi. Historiografi adalah proses penulisan sejarah sekaligus menjadi akhir tahapan dari metode penelitian Penelitian SejarahSalah satu contoh dari penelitian sejarah misalnya adalah penelitian sejarah tentang peninggalan Kerajaan melakukan penelitian terhadap peninggalan Kerajaan Majapahit ini langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan judul atau topik, yakni Kerajaan langkah kedua adalah mengumpulkan bahan sumber heuristik. Sumber-sumber yang terkait Kerajaan Majapahit bisa diperolah dari Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama atau Kitab ketiga yakni menilai dan menguji bahan sumber melalui kritik dalam atau kritik luar. Kritik dalam bisa dilakukan dengan menguji kembali bahan-bahan sumber seperti isi dari Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama atau Kitab Sundayana. Sedangkan kritik luar bisa diperolah dari bahan sumber seperti berita terakhir adalah menuangkan hasil interpretasi sejarawan terkait bahan-bahan sumber tersebut ke dalam karya tertulis. Contoh-contoh hasil penelitian sejarah terkait Kerajaan Majapahit terdapat dalam buku yang berjudul Ibukota Majapahit, Masa Jaya dan Pencapaian karya Agus Aris Munandar atau Gajah Mada Hamukti Palapa karya Langits Kresna Hariadi. Simak Video "Cekrak-cekrek Berfoto di Depan Monumen Bersejarah, Bali" [GambasVideo 20detik] pal/pal PengertianSejarah | Definisi, Sumber, Ruang Lingkup, Ciri-Ciri, Manfaat. 14 Februari 2020 Oleh Zakky. Pengertian sejarah – Sejarah merupakan suatu peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Definisi sejarah pun memiliki makna yang luas meliputi unsur-unsur dan ciri-ciri tertentu. Studi tentang sejarah pun dijadikan sebagai salah satu cabang Pengertian Sejarah Secara Umum Pengertian sejarah adalah pengetahuan dan kajian mengenai berbagai peristiwa atau kejadian yang pernah terjadi di masa lampau. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Sjamsuddin 2012, hlm. 6 yang mengungkapkan secara umum dan sederhana sejarah ialah kajian tentang masa lalu manusia. Manusia tentunya adalah tokoh utamanya di sini, sejarah terjadi karena adanya perilaku manusia yang menyebabkan terjadinya berbagai kejadian dan peristiwa. Kejadian sejarah yang dikaji dalam sejarah diamati dari berbagai peninggalan sejarah seperti artefak, bukti-bukti tertulis, dokumentasi budaya, dsb. Pengertian Sejarah Secara Etimologi Secara etimologi, sejarah berasal dari kata “syajaratun” dibaca sajadah dari bahasa Arab yang artinya adalah “pohon kayu”. Pohon kayu yang dimaksud adalah suatu pengibaratan sejarah seperti pohon yang tumbuh dari bawah tanah ke atas, bercabang, menumbuhkan dahan, daun, bunga hingga buah. Artinya, sejarah adalah suatu runutan peristiwa terjadinya sesuatu dari akar hingga berbagai kejadian, peristiwa, konsekuensi dan rekam jejak lainnya yang tumbuh seiring berjalannya zaman di masa lalu. Hal ini sejalan dengan Yamin 1958, yang menyatakan bahwa dalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau kejadian. Sementara itu, dalam bahasa Inggris sejarah disebut sebagai history. History sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni “histori” yang memiliki arti “apa yang diketahui karena penyelidikan”. Pengetahuan yang dimaksud tentunya adalah pengetahuan mengenai berbagai kejadian atau peristiwa. Selanjutnya, penyelidikan berarti suatu upaya untuk benar-benar mengetahui apakah kejadian tersebut benar-benar pernah terjadi atau tidak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah kejadian masa lalu yang diketahui melalui penyelidikan untuk mengetahui kebenarannya. Selain melalui pemahaman konsep dan arti yang bisa didapatkan dari etimologi, para ahli yang terlibat dalam bidang ini juga memiliki pandangan beragam mengenai pengertian sejarah. Berikut adalah beberapa pengertian sejarah menurut para ahli yang beberapa di antaranya merupakan dua ahli sejarah yang telah banyak didukung oleh para ahli lainnya, seperti Herodotus dan Ibnu Khaldun. Pengertian sejarah menurut Herodotus adalah suatu kajian mengenai kebangkitan, kehidupan hingga kejatuhan tokoh, masyarakat, bahkan peradaban dalam kisah story telling yang dijaga seakurat mungkin kebenarannya 484-425 SM. Herodotus adalah bapak sejarah dunia yang mendapatkan gelar tersebut karena sebelumnya tidak pernah ada yang menulis kisah mengenai kejadian masa lampau sesistematis dan benar-benar dijaga kebenarannya seperti yang ia lakukan. Pengertian sejarah menurut Ibnu Khaldun adalah catatan mengenai kejadian, hingga perubahan watak sosial umat manusia, masyarakat, maupun peradaban dunia berlandaskan konsepsi sejarah “ibrar” 1332-1406. Konsepsi tersebut membuat sejarah tidak hanya menjadi rekaman masa lalu saja, namun dapat dijadikan hikmah dan pelajaran bagi generasi sekarang dan generasi mendatang Sujati, 2018, hlm. 145. Ibnu Khaldun Ibn Khaldun Tercatat sebagai ilmuwan dan filosof muslim pertama yang menggunakan pendekatan konsepsi sejarah dalam wacana keilmuan Islam Abdullah Enan, 2013, hlm. 87. Pendapatnya mengenai sejarah boleh dikatakan merupakan pengembangan dari pemikiran serupa Herodotus. Sejarah adalah cabang ilmu yang mengkaji secara sistematis keseluruhan perkembangan proses perubahan dan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau Kuntowijoyo, 2013, hlm. 18. Kuntowijoyo juga berpendapat bahwa sejarah merupakan hal yang menyuguhkan fakta secara diakronis berhubungan dengan waktu, ideografis menceritakan sesuatu, unik berbeda satu sama lain, dan empiris berdasarkan sesuatu yang pernah dialami oleh manusia. Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang umumnya berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada masa lampau, yaitu susunan hasil penyelidikan bahan-bahan tulisan atau tanda-tanda yang lainnya Yamin, 1957, hlm. 4. Merupakan studi yang dialami manusia di masa lampau dan telah meninggalkan jejak di masa sekarang, di mana penekanan utamanya terdapat pada apek peristiwa sendiri, terutama pada hal yang bersifat khusus dan segi urutan perkembangannya yang disusun dalam kisah sejarah Widja, 1989, . Menurut Kartodirdjo 1982, hlm. 12 Sejarah adalah gambaran mengenai masa lalu manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Hal yang disusun meliputi urutan kejadian fakta dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan pengertian dan pemahaman mengenai apa yang telah berlalu. Carr 1982, hlm. 30 berpendapat bahwa sejarah adalah suatu proses interaksi tanpa henti antara sejarawan dengan fakta-fakta yang ada padanya; suatu dialog tanpa henti antara masa sekarang dan masa silam. Dalam segi penyampaiannya, sejarah dikonsepsikan pada beragam konsep. Para ahli sejarah kebanyakan menyepakati bahwa terdapat tiga komponen utama atau konsep sejarah dalam membangun suatu pokok bahasan sejarah. Komponen atau konsep tersebut berbeda-beda namun bertalian satu sama lain. Komponen atau konsep yang dimaksud meliputi sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, dan sejarah sebagai ilmu. Berikut adalah pemaparan dari masing-masing konsep. Sejarah Sebagai Peristiwa Sejarah sebagai peristiwa ialah kejadian, kenyataan, aktualitas, sejarah in concreto atau an sich yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada waktu yang lalu; sejarah sebagai res gestae atau menurut Mohammad Ali disebut sejarah-serba objek. Sebagai contoh yang diungkapkan secara umum dalam bahasa seharihari, misalnya “Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta”. Contoh lain misalnya sesederhana “Kebangkitan Kerajaan Kutai pada Sekitar Abad 5 Masehi”. Pengertian Sejarah Sebagai Kisah Sejarah sebagai kisah adalah cerita narasi yang disusun dari ingatan, kesan atau tafsiran manusia terhadap peristiwa atau kejadian-kejadian yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampai, yakni sejarah sebagai rerum gestarum atau menrut Moh. Ali disebut sejarah serba subjek. Sejarah identik dengan tutur cerita atau kisah karena bentuk tersebut adalah salah satu wadah yang paling efektif untuk mengemas sejarah. Meskipun demikian sejarah sebagai kisah berbeda dengan teks cerita biasa, karena sejarah tetaplah harus ditulis berdasarkan fakta yang telah terbukti. Setiap orang akan berusaha menyusun sejarah dengan integritas tinggi agar tetap objektif dan dipercayai. Namun, karena sejarah adalah suatu cerita, sifatnya juga bergantung pada siapa yang menceritakannya subjektif. Setiap pencerita memiliki kepribadian yang beraneka ragam. Sejarah Sebagai Ilmu Sejarah sebagai ilmu suatu susunan pengetahuan a body of knowledge mengenai peristiwa dan yang terjadi dalam masyarakat manusia pada masa lampau yang disusun secara sistematis dan metodologis berdasarkan asas-asas, prosedur, metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para ahli sejarah. Sejarah sebagai ilmu mempelajari sejarah sebagai aktualitas dan mengadakan penelitian serta pengkajian tentang peristiwa dan cerita sejarah. Fungsi Sejarah Manfaat & Nilai Guna Kuntowijoyo 2013, hlm. 20 memaparkan bahwa sejarah memiliki kegunaan bagi pengembangan sejarahnya sendiri intrinsik dan menyumbangkan pengembangan bagi ilmu di luar dirinya sendiri ekstrinsik. Berikut adalah pemaparan dari fungsi-fungsi yang dimiliki sejarah. Fungsi Intrinsik Sejarah sebagai ilmu, berkembang dengan cara a perkembangan dalam filsafat, b perkembangan dalam teori sejarah, c perkembangan dalam ilmu-ilmu lain, d perkembangan dalam metode sejarah. Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau, bersama dengan mitos sejarah adalah alat yang tepat untuk mengetahui masa lampau yang setidaknya menghasilkan dua sikap, yaitu menerima atau menolak. Sejarah sebagai pernyataan pendapat, banyak penulis sejarah yang menggunakan ilmunya untuk menyatakan pendapat. Sejarah sebagai profesi, sebagai penulis atau peneliti sejarah. Fungsi ekstrinsik Sejarah Sejarah sebagai pendidikan moral Sejarah sebagai pendidikan penalaran Sejarah sebagai pendidikan politik Sejarah sebagai pendidikan kebijakan Sejarah sebagai pendidikan perubahan Sejarah sebagai pendidikan masa depan Sejarah sebagai pendidikan keindahan Sejarah sebagai ilmu bantu Sejarah sebagai latar belakang Sejarah sebagai rujukan Berdasarkan fungsi ekstrinsiknya, sejarah bermanfaat bagi banyak ilmu lain seperti ilmu pendidikan, filsafat, moral, etika, estetika seni, hingga ilmu eksakta sekalipun. Manfaat Sejarah bagi Kehidupan Sementara itu, manfaat sejarah bagi kehidupan adalah hikmah yang dapat ditarik sebagai pelajaran untuk generasi sekarang dan generasi yang akan mendatang. Selain itu, manfaat sejarah dalam kehidupan masyarakat juga dapat mempersiapkan masa depan melalui pembelajaran dari hal pernah terjadi di masa lampau. Sehingga kita dapat menghindari hal buruk dan meniru hal baik dari masa lalu. Referensi Abdullah Enan, Muhammad. 2013. Biografi Ibnu Khaldun. Terj. Machnun Husein. Jakarta Zaman. Kuntowijoyo, 2013 Pengantar Ilmu Sejarah. Yoygakarta Penerbit Tirta Wacana Sjamsuddin, H. 2012 Metodologi Sejarah. Yoygakarta Penerbit Ombak Sujati, Budi. 2018. Konsepsi Pemikiran Filsafat Sejarah dan Sejarah Menurut Ibnu Khaldun. Tamaddun Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam. TersediaEkonomiMakro: Sejarah, Pengertian, Fokus Pembahasan, dan Persamaan serta Perbedaannya dengan Ekonomi Mikro Studi ekonomi modern diawali dari kajian ekonomi mikro . Lalu dalam perkembangannya, kajian ekonomi mikro dianggap tidak cukup mampu dalam menjawab berbagai permasalahan ekonomi, terutama dalam tingkat yang lebih luas.- Sejarah adalah peristiwa atau kejadian pada masa lalu yang dipelajari dan diselidiki untuk menjadi acuan serta pedoman kehidupan masa mendatang. Menurut etimologi atau asal katanya, sejarah berasal dari bahasa Arab, yakni syajarotun, yang artinya juga Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli Dengan demikian, berdasarkan asal katanya, sejarah dapat diartikan sebagai akar, keturunan, asal-usul, riwayat, dan silsilah. Sementara itu, dalam bahasa Inggris, sejarah disebut dengan kata history. Adapun kata history berasal dari bahasa Yunani, yakni istoria, yang artinya ilmu. Pengertian sejarah Ada beberapa pengertian sejarah berdasarkan pendapat para ahli, di antaranya adalah Herodotus 484-425 SM Sejarah tidak berkembang ke arah depan dan memiliki tujuan jelas, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi dan rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia itu sendiri. Ibnu Khaldun 1332-1406 Sejarah adalah catatan tentang masyarakat, umat manusia, atau peradaban dunia, dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat. Moh Yamin Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang tersusun atas hasil penyelidikan peristiwa yang dapat dibuktikan dengan kenyataan. Dari pendapat-pendapat para ahli, dapat ditarik benang merah bahwa sejarah adalah ilmu yang mempelajari kejadian atau peristiwa di masa lalu. Adapun pengertian sejarah secara umum adalah segala bentuk pengetahuan hasil penyelidikan dari masa lalu yang akan menjadi acuan atau pedoman untuk masa sekarang serta proses untuk kemajuan di masa depan. Sementara itu, dalam menyusun catatan sejarah, diperlukan beberapa hal, seperti makalah pemerintah, buku harian, surat, prasasti, biografi, dan lainnya. Untuk sejarah kuno, sumber sejarah biasanya menggunakan daftar raja, perang, dan peristiwa penting seperti pembangunan kuil dan bencana alam. Pada zaman yang lebih modern, lebih mudah mendapatkan catatan sejarah karena pemerintah dan lembaga sudah mulai membuat arsip untuk menyimpan catatan penting. Selain itu, catatan sejarah di zaman modern sudah menggunakan kertas, sedangkan catatan pada masa lalu ditulis di atas batu, perkamen papirus, atau digambar di atas bangunan bahkan sejarah Berdasarkan pengertiannya, sejarah kemudian diketahui memiliki tiga aspek, yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan. Berikut ini ulasannya Masa lalu Setiap tulisan, catatan, dan kisah sejarah dituliskan berdasarkan kejadian atau peristiwa pada masa lalu. Akan tetapi, tidak semua peristiwa pada masa lalu bisa dituangkan dalam penelitian atau kisah sejarah. Umumnya, penelitian sejarah hanya dilakukan untuk kejadian-kejadian pada masa lalu yang mempengaruhi perkembangan suatu bangsa, negara, perabadan, atau kehidupan dunia. Peristiwa-peristiwa penting pada masa lalu tersebut kemudian dirangkai dalam sebuah kisah sejarah yang disusun berdasarkan bukti-bukti sejarah yang otentik. Baca juga Kenapa Sejarah Diibaratkan seperti Pohon? Masa kini Penyusunan kisah atau cerita sejarah dilakukan untuk pembelajaran dan pertimbangan dalam mengambil kebijakan masa kini. Melalui kejadian-kejadian di masa lalu, manusia bisa memahami apa yang semestinya dilakukan untuk masa kini. Sebab, kebijakan-kebijakan yang diterapkan pada masa kini juga akan menentukan masa depan kehidupan. Masa depan Melalui sejarah, manusia juga bisa memprediksi atau merancang masa depan. Hal ini sejalan dengan pengertian sejarah menurut Herodotus, yakni peristiwa sejarah bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi dan rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia itu sendiri. Referensi Iryana, Wahyu. HISTORIOGRAFI BARAT. Indonesia Humaniora. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. DeskripsiUmum Mengenai Pengertian Sejarah Ditunjukkan Oleh Angka Tertarik mengasah kemampuan berpikir kritis Anda? Subjeknya kompleks, dan ada beberapa definisi yang berbeda mengenai konsep ini, yang umumnya mencakup analisis rasional, skeptis, tidak bias, atau evaluasi bukti faktual. Apa itu sejarah? Grameds pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah “sejarah”. Menurut definisi yang paling umum, kata history bahasa Inggris berarti “masa lampau umat manusia”. Kata tersebut dapat dibandingkan dengan geschichte bahasa Jerman, yang berasal dari kata geschehen, yang berarti “sesuatu yang telah terjadi”. Arti dari kata sejarah memang kerap dijumpai di dalam ucapan sehari-hari, seperti “semua sejarah mengajarkan sesuatu” atau “pelajaran-pelajaran sejarah”. Apa Itu Sejarah? Pengertian SejarahPengertian Sejarah Menurut Para Ahli1. J. Bank2. Robin Winks3. Bernheim4. Sir Charles Firth 5. John Tosh6. Muthahhari7. Sidi Gazalba8. Sartono KartodirjoKaidah SejarahSejarah Itu FaktaSejarah Itu Diakronis, Ideografis, dan UnikSejarah Itu EmpirisSejarah dan Pengertian Ilmu SosialMetodologi SejarahAlur Metodologi SejarahHeuristikKritik SumberInterpretasiHistoriografiPenyusunan Data SejarahRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori BiografiMateri Terkait Kata history bahasa Inggris berasal dari kata benda historia bahasa Yunani atau dibaca istoria yang berarti “ilmu”. Aristoteles menggunakan istilah ini sebagai suatu pertelaan sistematis maupun nonkronologis mengenai seperangkat gejala alam, baik berupa susunan sistematis maupun nonkronologis. Namun, kata scientia bahasa Latin dalam perkembangannya lebih sering digunakan untuk menyebutkan pertelaan sistematis, sedangkan kata istoria biasanya diperuntukkan bagi pertelaan mengenai gejala-gejala terutama hal-ihwal manusia dalam urutan kronologis. Pengertian itu menegaskan bahwa sejarah menyangkut peristiwa maupun waktu. Oleh karena itu, masalah mengenai waktu sangatlah penting dalam memahami suatu peristiwa. Para sejarawan di sinilah cenderung mengatasi masalah itu dengan membuat periodisasi. Berdasarkan hal itulah, dapat Grameds sadari bahwa sejarah tidak dapat direkonstruksi. Masa lampau manusia untuk sebagian besar tidak dapat ditampilkan kembali, bahkan mereka yang dikaruniai ingatan tajam sekalipun tidak akan dapat menyusun kembali masa lampaunya, dikarenakan dalam hidup semua orang pastilah ada peristiwa, seseorang, kata-kata, pikiran-pikiran, tempat-tempat, dan bayangan-bayangan yang ketika terjadi sama sekali tidak menimbulkan kesan atau saat ini telah dilupakan. Lebih lanjut, pengalaman suatu generasi yang telah lama mati, yang sebagian besar di antara anggotanya tidak meninggalkan rekaman-rekaman, atau rekaman-rekamannya jika ada tidak pernah sampai kepada para sejarawan tidak mungkin akan diingat kembali secara lengkap. Dengan demikian, rekonstruksi dari masa lampau total manusia merupakan suatu tujuan yang sepenuhnya mereka sadari tidak akan mungkin dapat tercapai, meskipun menjadi tujuan para sejarawan. Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia kemudian dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau silsilah bagi raja-raja. Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli Menurut beberapa ahli, kata “sejarah” memiliki pengertian sebagai berikut. 1. J. Bank Sejarah adalah semua kejadian atau peristiwa masa lalu. Sejarah berfungsi untuk memahami perilaku masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang. 2. Robin Winks Sejarah adalah kajian tentang manusia dalam kehidupan masyarakat. 3. Bernheim Sejarah adalah sebuah ilmu yang menelusuri dan menempatkan peristiwa dalam waktu maupun ruang mengenai perkembangan manusia. 4. Sir Charles Firth Sejarah merekam kehidupan manusia, perubahan yang terus-menerus, merekam ide-ide, dan merekam kondisi-kondisi material yang telah membantu atau merintangi perkembangannya. 5. John Tosh Sejarah adalah memori kolektif maupun pengalaman melalui pengembangan suatu rasa identitas sosial manusia dan prospek manusia tersebut pada masa yang akan datang. 6. Muthahhari Dia berpendapat bahwa ada tiga cara mendefinisikan sejarah, yaitu Tarikh naqli sejarah tradisional adalah pengetahuan tentang kejadian, peristiwa, dan keadaan pada masa lalu yang berkaitan dengan masa kini. Tarikh ilmy sejarah ilmiah adalah pengetahuan tentang hukum yang menguasai kehidupan masa lalu melalui pendekatan dan analisis atas peristiwa masa lalu. Tarikh falsafati filsafat sejarah adalah pengetahuan tentang perubahan yang terjadi secara bertahap. 7. Sidi Gazalba Sejarah sebagai masa lalu manusia dan seputarnya yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta dengan tafsiran yang memberi pengertian dan kepemahaman tentang sesuatu yang berlaku. 8. Sartono Kartodirjo Sejarah adalah gambaran masa lalu manusia dan lingkungan sekitarnya sebagai makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Sejarah di dalamnya meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan pengertian pemahaman tentang sesuatu yang telah berlalu. Kaidah Sejarah Sejarah Itu Fakta Perlu Grameds ketahui jika perbedaan pokok antara sejarah dengan karya fiksi adalah penyuguhannya. Sejarah menyuguhkan fakta, sedangkan karya fiksi menyuguhkan imajinasi, khayalan, dan fantasi. Adapun terhadap kronik, hikayat, syair, dan babad yang kebanyakan ditulis jauh sesudah kejadian, harus diterapkan prosedur standar dari kritik sejarah. Demikianlah, misalnya, buku Sejarah Melayu, Hikayat Raja-Raja Pasai, Syair Perang Mengkasar, dan Babad Tanah Jawi. Bagi para sejarawan, tidak ada satu pun sumber sejarah yang luput dari kritik sejarah. Sejarah Itu Diakronis, Ideografis, dan Unik Sejarah itu diakronis, sedangkan ilmu sosial itu sinkronis. Artinya, sejarah itu memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu sosial meluas dalam ruang. Sejarah akan membicarakan mengenai satu tempat dari waktu A sampai dengan waktu B. Sejarah berusaha melihat segala sesuatu dari rentang waktu. Artinya, melihat perubahan, kesinambungan, ketertinggalan, dan loncatan-loncatan. Sementara itu, ilmu sosial bersifat sinkronis, artinya meluas dalam ruang. Ruangannya luas, tetapi waktunya pendek. Ibarat meneliti sebuah pohon, ilmu-ilmu sinkronis tertarik untuk membicarakan struktur yang membentuknya. Sejarah juga diakronis, artinya melukiskan menggambarkan, memaparkan, menceritakan saja. Ilmu sosial itu nomotetis bahasa Yunani yang berarti hukum. Artinya, berusaha mengemukakan hukum-hukum. Misalnya, sama-sama menulis mengenai revolusi. Sejarah dianggap berhasil apabila dapat melukiskan sebuah revolusi secara mendetail sampai hal-hal kecil. Sebaliknya, ilmu sosial akan menyelidiki revolusi-revolusi dan berusaha mencari hukum-hukum yang umum berlaku dalam semua revolusi. Inilah yang menyebabkan sejarah itu bersifat unik, sedangkan ilmu sosial itu generik. Penelitian sejarah akan mencari hal-hal yang unik dan khas berlaku hanya kepada sesuatu dalam suatu waktu. Untuk itulah, sejarah juga disebut sebagai ilmu yang ideografis. Topik-topik sejarah, misalnya Revolusi di Indonesia, Revolusi di Prancis, dan Revolusi di Tiongkok tidak terjadi di tempat lain dan hanya terjadi sekali pada waktu itu juga. Adapun topik-topik ilmu sosial, misalnya Sosiologi Revolusi, Sosiologi Masyarakat Desa, dan Sosiologi Daerah Perkotaan akan membicarakan hukum-hukum umum yang berlaku dalam semua revolusi. Jika diakronis dan sinkronis telah bergabung, sejarah nantinya akan menjadi teori sosial. Sementara itu, unsur-unsur ideografis dan unik masih tetap. Pendekatan sejarah dalam ilmu-ilmu sosial di sisi lain selalu ada, seperti halnya dalam penelitian politik, sosial, dan ekonomi. Selebihnya, ada kecenderungan sejarah naratif, sehingga mirip dengan novel. Sejarah Itu Empiris Inilah yang membedakan antara sejarah dengan ilmu agama. Sejarah itu bersifat empiris, sedangkan ilmu agama itu bersifat normatif. Sebab, sejarah bersandar kepada pengalaman manusia yang sungguh-sungguh. Ilmu agama yang bersifat normatif tidak berarti tidak memiliki unsur empiris, hanya saja yang normatiflah yang menjadi rujukan. Contohnya, batasan najis yang bermula dari hukum normatif. Sama halnya dengan Hasan Bangil yang memperbolehkan seseorang untuk memelihara anjing, dan dia memiliki definisi yang berbeda dengan mazhab Syafi’i tentang najis. Ada unsur empiris, tetapi dasar hukumnya bersifat syar’i, soal najis itu normatif. Sementara itu, sejarah murni empiris, berdasarkan fakta, dan tidak berdasarkan hukum-hukum baik normatif, ilmiah, atau konstitusional. Tanpa empiris, pengalaman, dan fakta, para sejarawan tidak dapat berbicara. Sejarah dan Pengertian Ilmu Sosial Meskipun terdapat banyak kekhawatiran, tetapi penggunaan dari generalisasi-generalisasi ilmu alam oleh para sejarawan terus bertambah. Misalnya, bukanlah suatu kebetulan bahwa akhir-akhir ini terdapat banyak perhatian terhadap sejarah kota, kereta api, dan perniagaan kepada sejarah harga dan pemikiran sosial. Lingkup perhatian para sejarawan di sinilah cenderung untuk dikuasai oleh hukum permintaan dan penyediaan, sedangkan kebutuhan disiplin-disiplin lain akan jenis data tertentu, mendorong sejarawan untuk berusaha memenuhi kebutuhan itu. Dengan demikian, para sejarawan itu berusaha untuk Menemukan kasus-kasus tunggal yang akan memberikan ilustrasi kepada generalisasi ilmu sosial; Menemukan kasus-kasus tunggal yang akan membantah suatu generalisasi ilmu sosial; Menerapkan sebuah generalisasi ilmu sosial kepada suatu tren sejarah atau seri dari peristiwa yang bersamaan terjadi. Dalam ketiga usaha itu, para sejarawan berusaha untuk mengubah, memperkuat, atau mengajukan pengecualian terhadap suatu gagasan umum, yang dipinjam dari disiplin-disiplin sosial lain dengan harapan bahwa dalil sosiologi akan sedikit menyinari hubungan kausal di antara gejala-gejala sejarah. Baca Juga Konsep Berpikir Sejarah, Ulasan Lengkap Cara Menganalisis Masa Lalu Pasca Proklamasi, Mengapa Bangsa Indonesia Harus Mempertahankan Kemerdekaan? Pengertian Periodisasi Tujuan, Jenis-Jenis, dan Faktor yang Memengaruhi Pengertian Sejarah Unsur, Fungsi, dan Manfaatnya Sejarah dan Makna Proklamasi Kemerdekaan bagi Indonesia Metodologi Sejarah Metode merupakan sebuah cara prosedural untuk berbuat dan mengerjakan sesuatu dalam sebuah sistem yang teratur dan terencana. Jadi, terdapat prasayarat yang ketat dalam sebuah penelitian sejarah, yaitu prosedur dan sistematis. Metodologi di sinilah sering disebut sebagai ilmu yang mengkaji tentang metode. Metode lebih merupakan cara seseorang untuk memperoleh pengetahuan, sedangkan metodologi memiliki tingkatan yang lebih tinggi karena sebagai suatu cara untuk mengetahui. Metodologi harus mempertimbangkan kerangka pemikiran tentang konsep, kategori, model, hipotesis, dan prosedur umum dalam menyusun sebuah teori. Adapun teori merupakan kaidah yang mendasari sebuah gejala dan sudah dilakukan verifikasi. Dengan memahami kerangka teori dan konsep, sejarawan dapat menjelaskan fenomena secara kritis. Begitu juga sejarah dapat menjelaskan teori-teori dalam dunia filsafat menjadi sesuatu yang konkret karena bertolak dari kenyataan di lapangan. Itulah sebabnya penggarapan sejarah memerlukan teori dan metodologi. Metodologi sebagai sebuah ilmu dan pemikiran tentang metode tidak dapat dipelajari tanpa mengulas masalah teoritis dan konseptual. Setidaknya, terdapat dua kelompok besar dalam aliran penulisan sejarah, yaitu Sejarah naratif narrative history, yaitu penulisan sejarah berupa narasi tanpa memanfaatkan teori dan metodologi. Penulis sekadar menceritakan peristiwa dan prosesnya secara kronologis, tanpa menjelaskan penyebab peristiwa itu dapat terjadi. Sejarah analisis analytical history, yaitu penulisan sejarah yang memanfaatkan teori dan metodologi. Penulis menjelaskan asal muasal, sebab, kecenderungan, kondisi, dan perubahannya saat itu dengan mengaitkan masalah-masalah politik, sosial, budaya, dan sebagainya. Pisau analisis yang digunakan disesuaikan dengan objek yang akan diteliti. Untuk membuat analisis diperlukan kerangka teori dan konsep pemikiran. Kerangka teori tidak terlalu dianggap penting dalam penulisan sejarah naratif karena masuk di dalam deskripsinya. Sebaliknya, kerangka teori menjadi ciri dalam penulisan sejarah analisis. Penjelasan sejarah secara naratif saja, ternyata hanya mampu menjawab pertanyaan yang sifatnya permulaan dan tidak mampu memberikan jawaban atas pertanyaan lanjutan yang lebih komprehensif. Sejarah analisis dianggap mampu menjawab kelemahan dari sejarah naratif. Untuk sampai kepada sejarah analisis, kehadiran teori dan konsep merupakan sebuah keharusan. Dalam rangka penulisan sejarah analisis inilah diperlukan suatu metode dan metodologi. Alur Metodologi Sejarah Sebagai sebuah prosedur, metode mengajukan beberapa prasyarat sebagai berikut ini. Heuristik Berasal dari bahasa Yunani heuristiken yang berarti menemukan atau mengumpulkan sumber. Dalam kaitan dengan sejarah tentulah yang dimaksud sumber adalah sumber sejarah yang tersebar berupa catatan, kesaksian, dan fakta-fakta lain yang dapat memberikan penggambaran tentang sebuah peristiwa yang menyangkut kehidupan manusia. Hal ini bisa dikategorikan sebagai sumber sejarah. Bahan-bahan sebagai sumber sejarah kemudian dijadikan alat, bukan tujuan. Dengan kata lain, seseorang harus mempunyai data lebih dahulu untuk menulis sejarah. Kajian tentang sumber-sumber adalah suatu ilmu tersendiri yang disebut heuristik. Penulisan sejarah tidak mungkin dapat dilakukan tanpa tersedianya sumber sejarah. Sumber-sumber sejarah dibedakan menjadi empat kategori, yaitu Sumber kebendaan atau material material sources, yaitu sumber sejarah berupa benda yang dapat dilihat secara fisik. Sumber ini dapat dibedakan menjadi sumber tertulis record, seperti dokumen, arsip, surat, catatan harian, foto, dan file. Sumber fisik berupa benda remains berupa artefak seperti keramik, alat rumah tangga, senjata, alat pertanian atau berburu, lukisan, dan perhiasan. Lokasi artefak-artefak itu berada sesuai fungsinya disebut dengan situs; Sumber non-kebendaan atau immaterial immaterial sources, yaitu berupa tradisi, agama, kepercayaan, dan lain sebagainya; Sumber lisan, yaitu berupa kesaksian, hikayat, tembang, kidung, dan sebagainya. Kritik Sumber Sumber-sumber yang telah dikumpulkan tersebut kemudian diverifikasi atau diuji melalui serangkaian kritik, baik yang bersifat ekstern maupun intern. Interpretasi Setelah fakta disusun, kemudian dilakukan interpretasi. Interpretasi sangat esensial dan krusial dalam metodologi sejarah. Historiografi Historiografi merupakan tahap akhir dalampenelitian sejarah. Pada tahap inilah, penulisan sejarah menjadi kesadaran penulis sejarah dalam masanya. Penyusunan Data Sejarah Grameds, perlu diketahui bahwa penyusunan data sejarah yang paling masuk akal adalah penyusunan kronologis, yaitu dalam periode-periode waktu. Hal ini dikarenakan kronologi kiranya merupakan satu-satunya norma objektif dan konstan yang harus diperhitungkan oleh para sejarawan. Kronologi secara relatif bersifat objektif, karena periodisasi seringkali dapat bersifat sewenang-wenang. Kesewenang-wenangan itu yang paling menonjol adalah di dalam periodisasi sejarah pemikiran atau gerakan, misalnya penyebutan Abad Kepercayaan, Periode Barque, Masa Pencerahan, Revolusi Industri, dan Abad Kemajuan. Istilah-istilah tersebut terkadang mengakibatkan misrepresentasi, sehingga mengimbangi keuntungan didaktis yang diharapkan. Terlalu mudah sebutan-sebutan memberikan kesan bahwa perkembangan atau cita-cita yang menonjol itu tidak ada di zaman yang lain dalam keadaan mencolok. Tindakan memberikan suatu nama deskriptif kepada suatu periode sejarah mungkin merupakan cara terbaik untuk mengerti nilai-nilainya. Namun, keuntungan itu menjadi hilang jika meniadakan usaha mencari kerangka referensi yang lain. Tidak ada satu pun zaman yang dapat disebutkan secara tepat dengan memberikan sifat tunggal yang eksklusif. Usaha-usaha seperti itu seringkali mengakibatkan penggunaan secara kabur dan berkiasan terhadap istilah yang memberikan karakterisasi. Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian, kaidah, sejarah dan pengertian ilmu sosial, serta metodologi sejarah. Ada pepatah yang mengatakan bahwa masa lalu adalah guru terbaik, itulah sebabnya sejarah dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi seseorang pada masa datang jika dimaknai dengan baik. Menghargai dan belajar dari sejarah adalah cara bijak seseorang untuk terus tumbuh dan berkembang, tanpa tendensi yang menyertainya. Sejarah yang terlupakan berarti juga mematikan hati nurani dan intelektualitas untuk terus tumbuh. Grameds dapat mengunjungi koleksi buku Gramedia di untuk memperoleh referensi tentang sejarah, mulai dari sejarah Indonesia sampai sejarah dunia. Grameds juga dapat menemukan buku pelajaran sejarah untuk menunjang pembelajaran di sekolah karena buku-buku di Gramedia sudah sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca untuk mempelajari tentang sejarah agar bisa memaknainya dengan penuh. Selamat belajar. Temukan hal menarik lainnya di Gramedia sebagai SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Penulis Fandy Aprianto Rohman ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Dalammengembangkan belahan dunia , telah ada kecenderungan umum ke arah menjamin hak-hak yang sama dalam pernikahan bagi perempuan dan secara hukum mengakui pernikahan antar ras dari , antaragama, dan pasangan sesama jenis . Sering kali , tren ini telah didorong oleh keinginan untuk membangun kesetaraan dan menjunjung tinggi hak asasi manusia .